Jumat, 28 September 2012

Pembuangan dan Penanganan Bahan Kimia Tumpahan di Laboratorium

Pembuangan dan Penanganan Bahan Kimia Tumpahan di Laboratorium

Laboratorium yang baik adalah laboratorium yang tidak hanya memperhatikan masalah ketelitian analisa saja. Akan tetapi laboratorium yang baik juga harus memperhatikan masalah pembuangan limbah. Limbah yang dibuang sembarangan, jika masuk ke badan air tanah dan mengalir ke pemukiman penduduk akan menimbulkan bahaya. Terutama logam-logam berat. Jika tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan makhluk hidup dan merusak lingkungan

Hmmm… spontanitas pingin mosting tulisan yang berisikan Gimana Sih Seharusnya Cara Kita Waktu Membuang Atau Mengatasi Bahan2 Atau Limbah Kimia Waktu Di Lab, karna dari yang udah kebanyakan sya liat di kehidupan sehari2 waktu di lab, ternyata masih banyak kekeliruan dalam menangani hal tersebut dan alhasil jadi Muuaaantttappp tuh kondisi labnya alias jadi tak sedap dipandang… ya mudah2an saja tulisan ini tidak membosankan dan semoga bermanfaat dan dapat menjadi pengingat atau pembelajaran kembali mengenai hal tersebut di atas…
Laboratorium yang baik adalah laboratorium yang tidak hanya memperhatikan masalah ketelitian analisa saja. Akan tetapi laboratorium yang baik juga harus memperhatikan masalah pembuangan limbah. Limbah yang dibuang sembarangan, jika masuk ke badan air tanah dan mengalir ke pemukiman penduduk akan menimbulkan bahaya. Terutama logam-logam berat. Jika tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan makhluk hidup dan merusak lingkungan.
Pembuangan Limbah

Secara umum, metoda pembuangan limbah laboratorium terbagi atas empat metoda.
Pertama, pembuangan langsung dari laboratorium. Metoda pembuangan langsung ini dapat diterapkan untuk bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air. Bahan-bahan kimia yang dapat larut dala air dibuang langsung melalui bak pembuangan limbah laboratorium. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung asam atau basa harus dilakukan penetralan, selanjutnya baru bisa dibuang. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung logam-logam berat dan beracun seperti Pb, Hg, Cd, dan sebagainya, endapannya harus dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian cairannya dinetralkan dan dibuang.

Kedua, dengan pembakaran terbuka. Metoda pembakaran terbuka dapat dterapkan untuk bahan-bahan organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya. Bahan-bahan organik tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk.

Ketiga, pembakaran dalam insenerator. Metoda pembakaran dalam insenerator dapat diterapkan untuk bahan-bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat toksik.

Keempat, dikubur didalam tanah dengan perlindungan tertentu agar tidak merembes ke badan air. Metoda ini dapat diterapkan untuk zat-zat padat yang reaktif dan beracun.
Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas, terdapat beberapa jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus sebelum dibuang keperairan. Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum dibuang. Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain ;

1. Tumpahan Asam-asam Anorganik

Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl, HF, HNO3, H3PO4, H2SO4 haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus. Bahan tumpahan tersebut permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2 dengan perbandingan1:1. Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah.

2.Basa Akali dan Amonia

Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat, Ca(OH)2, dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan dinetralkan dengan HCl 6 M. Kemudian diserap dengan kain dan dibuang.

3. Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti amonium dikromat, amonium perklorat, asam perklorat, dan sejenisnya dicampur dengan reduktor (seperti garam hypo, bisulfit, ferro sulfat) dan ditambahkan sedikit asam sulfat 3 M. selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang.

4. Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah.. Selanjutnya kedalam campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan reaksi selesai). Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum dibuang ke perairan.
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit, NaNO2, SO, Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat. Untuk gas (SO2), alirkan kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit. Untu k padatan, campurkan dengan NaOH (1:1) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry. Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan selama 2 jam. Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan.

Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan kertas/tissu dan diuapkan dalam lemari asam, dibakar, atau dipindahkan kedalam wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry. Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan dibuang keperairan.
Pemusnahan sianida dapat dilakukan dengan cara menambahkan kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam. Selanjutnya dibuang ke perairan.
Untuk tumpahan nitril, ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2. setelah satu jam dibuang keperairan. Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit.
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan alkohol. Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium hipoklorit. Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan.

Demikianlah beberapa metoda dalam penanganan dan pemusnahan tumpahan bahan-bahan kimia sisa yang terdapat dilaboratorium sebelum dibuang diperairan

Berbagai Lambang Pada Wadah Bahan Kimia Dan Artinya



Lambang : E
Nama       : Explosive
Arti          : Bahan Kimia Bersifat Dapat Meledak
Lambang : F
Nama       : Highly Flammable
Arti          : Bahan Kimia Bersifat Mudah Menyala / Terbakar
Lambang : F+
Nama       : Extremely Flammable
Arti          : Bahan Kimia Bersifat Sangat Mudah Terbakar
Lambang : O
Nama       : Oxidant Substance
Arti          : Bahan Kimia Bersifat Pengoksidasi

Lambang : T
Nama       : Toxic
Arti          : Bahan Kimia Bersifat Racun
Lambang : T+
Nama       : Very Toxic
Arti          : Bahan Kimia Bersifat Racun Kuat

Lambang : C
Nama       : Corrosive
Arti          : Bahan Kimia Bersifat Korosif atau Dapat Merusak jaringan Hidup













Lambang : Xi
Nama       : Irritant
Arti          : Bahan Kimia Dapat Menyebabkan Iritasi Terhadap Jaringan atau Organ Tubuh
Lambang : Xn
Nama       : Harmful
Arti          : Bahan Kimia Dapat Melukai jaringan Atau Organ
Lambang : Xn
Nama       : Dangerous For the Environtment
Arti          : Bahan Kimia Bersifat Berbahaya Bagi Satu atau beberapa Komponen Dalam Lingkungan Kehidupan












Lambang : !
Nama       : -
Arti          : Terdapat pada zat kimia HCl

Cara Menangani Tumpahan Bahan Kimia


Pelatihan keselamatan Anda membantu memastikan semua berjalan dengan benar ketika Anda bekerja. Pelatihan Anda juga termasuk apa yang akan Anda lakukan ketika keadaan menjadi masalah. ANda dilatih untuk mencegah tumpahan ketika Anda bekerja dengan bahan kimia, tetapi latihan Anda juga mengajar Anda untuk merespon.
Tumpahan bahan kimia yang tidak rencanakan dapat menyebabkan efek yang berbahaya. Kulit dan mata bisa terbakar, paru-paruh menjai rusak, kebakaran dan ledakan , kerusakan karat terhadap material, polusi udara dan bahaya terhadap masyarakat adalah beberapa konsequensi yang bisa terjadi akibat tumpahan bahan kimia.
Tumpahan bahan kimia dapat berbentuk cairan, padat seperti pelletm gas dan uap. Mereka juga bersipa mudah terbakar (cepat terbakar atau meledak), korosi (kerusakan pada manusia atau material lain) atau beracun ( beracun paa manusia dan mahluk hidup lainnya).
Waktu menghadapi tumpahan bahan kimia harusnya ditangani jauh sebelu, hal itu terjadi, dengan cara menentukan apa yang akan Anda lakukan dan menyediakan bahan0bahan yang diperlukan untuk perlindungan diri dan pembersirhannya,
Pertama, An da perlu belajar semua yang bisa anda lakukan tentang bahan kimia yang digunakan dan disimpan di lokasi kerja Anda. Apa bahayanya? Apa yang bisa terjadi jika jazt kimia tersebut terpapar oleh udara, oksigen, bunga api, air atau bahkan gerakan? apakah zat kimia itu bersifat korosi, menyebabkan lukan bakar terhadap manusia?
Jika masuk kedalam pernafasan, dapatkan merusak sistem pernafasan, menyebabkan tidak sadar diri atau kematian? apakah ada efek jangka panjang dari paparan zat kimia tersebut seperti kanker? Anda dapat menemukan informasi ini dari pelatihan Anda, lembar data keselamatan materia, label kontener dan sumber lainnya.
Ada beberapa prosedur dasar yang dapat Anda pelajari untuk menangani sebuah tumpahan. Pastikan untuk melakukan tahap spesifik yang anda lakukan terhadap bahan kimia yang anda gunakan.
  • Beritahu esemua orang ang ada di area tumpahan.
  • Hubungi nomor darurat yang sesuai yang seharusnya telah terpasang di tiap pesawat telpon.
  • Beri bantuan korban, pindahkan mereka dari paparan dan mandikan jika diperlukan.
  • Tergantung jenis dan sifat bahan kimia tersebut, Anda mungkin perlu membuka jendela dan pintu untuk memberikan sirkulasi udara yang cukup, menutup area yang terpapar untuk menyimpan tumpahan atau mematikan sumber nyala api dan panas.
  • Jika Anda terlatih dan berwenang, gunakan material yang tepat untuk menyerap ata menampung tumpahan. Contohnya, Anda bisa menggunakan perlengkapat untuk menertralkan tumpahan asam, Untuk bahan kmia lainnya, Anda mungkin perlu menaburkan penyerap pada tumpahan, atau sekitar tumpahan dengan tanggul.
Jangan berupaya membersihkan dalam situasi seperti di bawah ini:
  • Anda tidak tahu material apa yang tumpah.
  • Anda tidak memiliki cukup pelindung atau peralatan yang tepat untuk melakukan pekerjaan tersebut.
  • Tumpahan terlalu luas dan banyak.
  • Tumpahan sangat beracun.
  • Anda merasa gejala terpapar.
Pelajari tugas Anda dalam rencana penanganan tumpahan untuk departeman Anda. Jika tidak ada perencanaan, tanya pengawas Anda untuk bekerja sama dengan manajemen dan departemen keselamatan untuk membuat rencana tersebut.
 

 

Kamis, 13 September 2012

LABORATORIUM


arti Laboratorium ???  

PERMENPAN No. 3 Tahun 2010
Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laboratorium (disingkat lab) adalah suatu bangunan yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi bahan tertentu.

Laboratorium dibedakan sesuai bidang keilmuan yang dipelajari, misalnya laboratorium kimia yang mempunyai turunan ilmu kimia yang lebih spesifik seperti laboratorium kimia fisika, laboratorium kimia organik, laboratorium kimia anorganik, laboratorium kimia analitik, laboratorium biokimia, laboratorium kimia instrumen, dsb. 
  
fungsi laboratorium ipa ???

• Menggambarkan konsep-konsep IPA yang abstrak
• Mengembangkan konsep dan prinsip IPA
• Mengembangkan keterampilan proses sains (IPA)
• Sarana pendidikan untuk pelatihan
• Membangun dan mengembangkan rasa ingin tahu tentang alam lingkungan.

Peranan Laboratorium IPA dalam pembelajaran adalah menumbuhkan dan mengembangkan:
• Keterampilan dalam pengamatan, pengukuran, dan pengumpulan data.
• Kemampuan menyusun data dan menganalisis serta menafsirkan hasil pengamatan.
• Kemampuan menarik kesimpulan secara logis berdasarkan hasil eksperimen, 
   mengembangkan model dan menyusun teori.
• Kemampuan mengkomunikasikan secara jelas dan lengkap hasil-hasil percobaan.
• Keterampilan merancang percobaan, urutan kerja, dan pelaksanaannya.
• Keterampilan dalam memilih dan mempersiapkan peralatan dan bahan untuk percobaan.
• Keterampilan dalam menggunakan peralatan dan bahan.
• Kedisiplinan dalam mematuhi aturan dan tata tertib demi keselamatan kerja
 

Alat - alat laboratorium ???

Alat Fungsi
clip_image002
Erlenmeyer
Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.
clip_image004
Labu destilasi
Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.
clip_image006
Gelas Beaker
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.
clip_image008
Corong gelas
Cprpng dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.
clip_image010
Corong bucher
Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.
clip_image012
buret
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu larutan.
clip_image014
Corong pisah
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.
clip_image015
Labu ukur leher panjang
Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.
clip_image016
Gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.
clip_image018
kondensor
Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar.
clip_image020
Filler (karet pengisap)
Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
clip_image022
Pipet ukur
Untuk mengukur volume larutan
clip_image023
Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.
clip_image025
Pipet tetes
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
clip_image027
Pengaduk
Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.
clip_image029
Tabung reaksi
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
clip_image031
clip_image033
Spatula plastik dan logam
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam.
clip_image035
Kawat nikrom
untuk uji nyala dari beberapa zat.
clip_image037
Pipa kapiler atau kaca kapiler
Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.
clip_image039
desikator
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
clip_image041
Indikator universal
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.
clip_image043
Gelas arloji
1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
clip_image044
clip_image046
Hot hands
Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.
clip_image047
Kertas saring
Untuk menyaring larutan.
clip_image048
Kaki tiga
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.
clip_image049
Kawat kasa
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen
clip_image051
Rak tabung reaksi
Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.
clip_image053
penjepit
Untuk menjepit tabung reaksi.
clip_image055clip_image056
Stirer dan batang stirer
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.
clip_image058
mortal dan pastle
Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.
clip_image060
clip_image062
Krusibel
Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.
clip_image063
Evaporating dish
Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.
clip_image064
Klem dan statif
Sebagai penjepit, misalnya:
· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
· Menjepit buret dalam proses titrasi
· Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
clip_image065
Ring
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyeringan.
clip_image066clip_image067
Clay triangle
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
clip_image068
Kacamata pengaman
Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan api, uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.
clip_image070
Pemanas spiritus
Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.
clip_image071
Pemanas atau pembakar bunsen
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.
clip_image072
Hot plate
Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
clip_image073
Oven
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
clip_image074
Tanur
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.
clip_image075
inkubator
Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi.



Simbol – simbol kerja di laboratorium ???  


Di dalam lingkungan kerja, khususnya di lingkungan laboratorium, sangat banyak bahan yang perlu mendapatkan perhatian. Ini perlu dilakukan sebab bahan bahan ini mempunyai resiko tinggi pada saat digunakan. Simbol keselamatan kerja di laboratorium mutlak harus diinformasikan kepada semua orang yang ada di lingkungan kerja.



Informasi mengenai keselamatan kerja memang sangat penting agar tidak terjadi kecelakaan kerja di lingkungan kerja. Ini sangat penting sebab keselamatan kerja menunjang produktivitas kerja. Jika para pekerja tidak mengalami kecelakaan, maka mereka dapat bekerja secara maksimal. Simbol keselamatan kerja di laboratorium sangat terkait dengan keselamatan kerja.



Ada banyak simbol keselamatan kerja di laboratorium yang dipasang di berbagai posisi di lingkungan kerja tersebut. Semua simbol tersebut memang harus diletakkan di tempat yang mudah di lihat. Hal ini karena simbol keselamatan kerja ini adalah informasi bagi semua orang.

Beberapa simbol yang sering kita jumpai di laboratorium adalah sebagai berikut:



Poison

Simbol ini menunjukkan bahan-bahan yang mempunyai sifat sebagai racun. Setiap bahan yang bersifat racun harus kita beri simbol ini agar setiap orang  mengetahui bahwa bahan bersangkutan berbahaya. Dengan simbol ini, maka orang orang dapat melakukan hal hal penting terkait dengan pencegahan kecelakaannya.

Flammable

Simbol ini berarti bahan bahan yang mudah terbakar . Karena itu, di sekitar lingkungan kerja tersebut tidak boleh ada api. Api yang ada dapat merangsang bahan sehingga terbakar.

Corrosive

Simbol ini menunjukkan bahwa bahan yang dimaksudkan mempunyai sifat dapat merusak jaringan hidup. Dalam pemakaiannya, bahan ini dapat menyebabkan proses perkaratan sehingga dapat merusak bagian bagian benda lain, bahkan jaringan hidup.

Irritant

Bahan ini mempunyai sifat yang sangat peka terhadap tubuh kita dan mudah bereaksi. Jika bahan ini masuk ke tubuh maka dapat membakar kulit, merusak selaput lendir atau menganggu sistem pernapasan

Toxic 

Bahan bahan yang diberi simbol ini menunjukkan bahwa sifatnya berbahaya dan dapat menyebabkan sakit keras, bahkan bisa menyebabkan kematian jika ada sebagian masuk ke jaringan tubuh.

Oxidising Agent

Bahan jenis ini mempunyai sifat mirip dengan bahan yang mudah terbakar. Hanya saja bahan ini dapat menghasilkan panas bila bersentuhan dengan bahan lain terutama bahan-bahan yang mudah terbakar

Explosive

Simbol bahan menunjukkan bahan yang mudah meledak jika terkena panas, api atau sensitif jika mengalami proses gesekan atau goncangan. Oleh karena itu, bahan ini tidak boleh didekatkan dengan api atau bergesekan dengan benda lain.

Radioactive

Bahan-bahan yang dikelompokan pada simbol ini bersifat radioaktif. Bahan ini dapat memancarkan sinar berbahaya, sinar radioaktif yang dapat merusak jaringan tubuh.

High voltage

Simbol ini merupakan peringatan terhadap listrik tegangan tinggi. Seperti kita ketahui, listrik dalam sebuah laboratorium juga dibutuhkan untuk proses proses tertentu. Dengan menggunakan listrik, maka kita dapat melakukan berbagai pekerjaan di laboratorium.

No Smoking

Simbol keselamatan ini sebenarnya  ada dimana-pun. Pada banyak tempat kita melihat ada  simbol ini, terutama di tempat tempat umum. Arti dari simbol ini adalah menunjukkan bahwa area atau lingkungan tersebut semua orang dilarang merokok

Area larangan menyalakan api

Di lingkungan kerja laboratorium, biasanya juga dipasang simbol keselamatan kerja yag menyatakan bahwa di lingkungan tertentu dilarang menyalakan api

Dengan memperhatikan simbol keselamatan kerja di laboratorium, maka kita dapat melakukan kegiatan kerja dengan penuh kehati hatian dan terbebas dari kemungkinan kecelakaan saat bekerja.


keamanan kerja laboratorium? ??  
 
            Sebelum bekerja di Laboratorium perlu diperhatikan hal – hal yang menyangkut keamanan selama bekerja. Pakaian pelindung ( jas lab), sarung tangan, pelindung mata, dan perlengkapan lainnya pada kondisi tertentu perlu dikenakan untuk menghindari kecelakaan.
            Selain itu haruslah mengetahui sifat – sifat bahan kimia yang terdapat di laboratorium itu, dengan memperhatikan simbol yang tercantum pada setiap kemasan bahan.